BERMANFAAT, ATAU TIDAK SAMA SEKALI
Oleh : Faqih Ash Shabir E.
Hidup itu memang begitu singkat bila
diungkapkan secara lisan, bukan tentang bagaimana kita menjalaninya, tapi
bagaimana cara kita menghayati serta menghargainya. Cobalah untuk merenung
sejenak, menghayati setiap bait demi bait kata hatimu. Sudah sejauh mana
kebermanfaatanmu bagi orang banyak? Sudah seberapa besar jasamu dalam membangun
generasi bangsa? Begitu kecil atau mungkin tidak ada sama sekali. Terjerat dalam
sikap individualistis nan apatis, membuat diri semakin jauh dari kata merdeka.
Merdeka pada hakikat yang sebenarnya. Akhi, mari kita ubah setiap ketidaksesuaian
yang ada pada diri, sudah berapa banyak kah yang kita berikan untuk bangsa? bukan seberapa banyak yang telah bangsa berikan kepada kita.
Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman:
إِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik,
sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ
أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang
paling bermanfaat bagi manusia lainnya” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, dalam
Mu’jam Al-Kabir li Ath-Thabrani juz 11 hlm.84, ad-Daruqutni. Hadits ini
dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no: 3289).
" Sebesar
keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu " ( KH Imam Zarkasyi )
Komentar
Posting Komentar